Kamis, 06 Oktober 2016

RUMAH TANPA TERIAKAN.. RUMAH TANGGA SURGA


  1. Kita semua ingin rumah tangga layaknya surga agar penghuninya betah di dalamnya
  2. Dan ketahuilah, ciri utama penduduk surga di antaranya bicara yg lembut. Tidak suka teriak atau membentak
  3. Kebiasaan berteriak justru merupakan ciri penduduk neraka (Q.S: 35-37)
  4. Maka jika ada suara teriakan di dalam rumah, itu artinya suasana surga sudah berganti suasana neraka. Bahaya!
  5. Sebab, kebiasaan teriak atau bicara melebihi desibel suara normal akan mengeringkan cinta
  6. Sejatinya cinta adalah kelembutan. Dan tidaklah sesuatu disertai kelembutan kecuali akan memperhiasnya (Hadits)
  7. Itulah kenapa bukti cinta kepada Allah diminta kita tuk berdzikir dengan suara yang lembut, tidak berteriak di hadapanNya (QS 7:205)
  8. Dan kebiasaan berteriak di dalam rumah tangga sejatinya akan mengurangi rasa cinta
  9. Sulit kita lihat sepasang kekasih yang dimabuk cinta berbicara sambil teriak-teriak. Sebaliknya, mereka malah suka bisik-bisik
  10. Pelan. Tapi nge-jlebb ke hati. Sebab meski tanpa suara, hati berteriak memproklamirkan cinta.
  11. Penting bagi setiap keluarga yg merindukan suasana surga agar mengurangi teriakan di dalam rumah, terlebih untuk anak-anak kita
  12. Kebiasaan berteriak atau membentak di depan anak diakui oleh para ahli akan mengaktifkan batang otak anak
  13. Batang otak itu yg disebut otak reptil atau otak refleks. Anak cenderung merespon masalah tanpa berpikir
  14. Diledek teman refleks memukul. Ini tersebab batang otaknya lebih dominan daripada korteksnya yg ajak dia tuk berpikir
  15. Anak yang batang otaknya menebal cenderung merespon sesuatu dgn prinsip 'flight or fight'
  16. Solusi jarang keluar dari anak dengan model begini. Yang ada adalah puaskan emosi
  17. Maka anak-anak yang gampang marah, tawuran dan sebagainya bisa dibilang karena batang otaknya cenderung lebih dominan
  18. Dan kalau ditelusuri penyebab awalnya yakni kebiasaan dibentak atau diteriaki dari kecil baik oleh orang tua atau guru
  19. Dampak berikutnya dari kebiasaan berteriak di hadapan anak adalah menghancurkan sel otaknya
  20. Satu kali teriakan kepada anak di bawah usia 5 tahun akan menghancurkan 10ribu sel otaknya setiap teriakan
  21. So, hitung deh udah berapa kali bentak anak. Kalikan 10rb. Maka itulah dosa kita yg buat anak kita nggak pintar-pintar
  22. Dan berteriak ini belum tentu membentak. Bisa jadi sekedar bercanda untuk menyemangati. Ini tetap bahaya dan terlarang
  23. Kalau mau teriak di lapangan aja dimana jarak ke anak kira-kira seratus meter
  24. Kembali kepada inti rumah tangga surga. Yakni kebiasaan bicara lembut. Bahkan bisik-bisik di telinga anak tumbuhkan cinta
  25. Tentu kelembutan ini bukan berarti abaikan ketegasan
  26. Sebab ketegasan itu bisa dilakukan tanpa harus teriak.
  27. So, jika ada yg teriak-teriak di rumah kita, katakan : ini rumah surga. Di surga bicaranya lembut. Hanya penduduk neraka yg suka teriak
  28. Kesimpulannya, jika ingin memperbaiki pola asuh dan hubungan harmonis dlm rumah tangga, perbaiki cara komunikasi kita
  29. Dengan perbaikan komunikasi (berkata dengan qaulan sadida), maka menjadi baik lah amalan kita yg lainnya (QS. 33:70-71)

Repost from Satria Hadi Lubis

Copas dari Tsabita BBM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan bebas dan sopan.