Jumat, 23 Desember 2016

ORANG-ORANG SOLEH ZAMAN INI

Siapakah Mereka?
Mereka adalah orang-orang yang istiqomah sampai akhir hayatnya..
Mereka selalu menjaga al-qur'an dan menghidupkannya di dalam keluarga dan di kehidupan sehari-hari..
Mereka hanya orang-orang biasa seperti kita, bedanya mereka adalah orang-orang yang langka yang tidak pernah takut "menjadi asing" di tengah-tengah umat..
Menjadi asing.. Itulah pilihan hidup mereka..
Penampilan yang bersahaja, senyum dan sapa adalah ciri khas mereka..
Bacaan Al-Qur'an yang selalu meluncur dari mulut adalah sumber kekuatan jiwa dan raga mereka..
Kisah kehidupan dan perjuangan dakwah mereka selalu mampu membuat orang menitikkan air mata, termasuk saya yang seumur hidup tak pernah mengenal mereka..
Inilah sekelumit kisah tentang mereka yang sangat menginspirasi..
1. Ustadz Lani (Ruslan Effendi)
Beliau adalah guru teladan kami, selalu mengajarkan bahwa “Kunci dari semua kebahagiaan hidup adalah KESUCIAN dan KEKUATAN TAUHID kepada ALLAH”.
Beliau juga Dewan Syariah Az Zikra, yg rutin mengajar kami setiap sabtu subuh hingga isyroq, dan tinggal bersama arifin di pemukiman Az Zikra Sentul Bogor.
Beliau meninggalkan 9 anak, 3 putra, 6 putri yg semuanya kader da’wah yg handal. Anak anak beliau adalah para mujahid da’wah yg tsiqqoh dalam harakah da’wah.
Murah senyum, bicara lembut tetapi tegas, dan kami mengenal beliau “Alqur’an yamsyi” Alqur’an berjalan, karena selalu membaca Alqur’an, mewiridkan disetiap waktu, dan melihat mendengar apapun langsung menunjukkan ayat ayat Alqur’annya, dan beliau tahu persis nama surah dan nomor ayatnya.
(Ustadz Arifin Ilham)
2. Ustadzah Yoyoh Yusroh
Beliau menikah dengan Ust. Budi Dharmawan dan dikaruniai 13 anak, 9 putra, 4 perempuan, yaitu:
1. Ahmad Umar Al-Faruq, lahir pada 20 Desember 1985
2. A Izza Jundana, kuliah di International University, Sarajevo, Bosnia
3. Asmah Karimah, kuliah di Fakultas Pertanian UGM.
4. Huda Robbani lahir Oktober 1990. Mas Huda ini jago renang.
5. Shalahuddin Al Ayubi, Seperti nama panglima Islam.. Dia lahir 13 April 1992.
6. Jakfar Athoyar (lahir Maret 1993) di Gontor.
7. Salma Salimah lahir April 1994, nyantri di Ponpes Assyifa, Subang Jawa Barat.
8. Muhammad Ayyasy lahir 13 April 1996 di Ponpes Al Hikmah, sudah hafal Quran 30 juz.
9. Walid Ghazin, lahir Juli 1997.
10.Adil Gholib lahir September 1998.
11.Abdulah Aminuddin, lahir 16 Januari 2000.
12.Helma Hamimah lahir Juli 2001.
13.Rahma Rahimah, putri ragilnya lahir Januari 2003.
Ketika beliau ditanya, bagaimana kiat mendidik 13 putra dengan kesibukan seperti Bunda Yoyoh? Jawab beliau;
“Mereka milik Allah, kami hanya dititipi. Kami selalu mohon bantuan Pemiliknya untuk menjaga mereka, mendoakan kebaikan di manapun berada. Selebihnya seperti dalam QS An Nisaa’ ayat 9, cara membesarkan anak adalah dengan mewujudkan taqwa dalam ‘amal & jujur dalam kata.” (Ust. Salim A. Fillah)
Beberapa hari sebelum meninggal, beliau menuliskan SMS berisikan kegelisahan dan muhasabah hatinya kepada seorang akhwat tentang kedudukannya di akhirat kelak:
“ Ya Robb, aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat.
Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita Khodijah al-Kubro yang berjuang dengan harta dan jiwanya?
Atau dengan Hafsah binti Umar yang di bela oleh Allah saat akan dicerai karena showwamah (rajin puasa-red) dan qowwamahnya (rajin tahajud-red) ?
Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500 an hadits, sedang aku....ehm 500 juga belum...
Atau dengan Ummu Sulaim yang shobiroh (penyabar)
Atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad...
Atau dengan siapa ya... Ya Allah, tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka...sehingga aku laik bertemu mereka bahkan bisa berbincang dgn mereka di taman firdausMu."
3. Ustadz Rahmat Abdullah
Beliau adalah inspirasinya para da'i. Banyak kata-kata beliau yang selalu menjadi pengingat dan motivasi bagi mereka, diantaranya kata-kata berikut ini:
💚"Jadilah kalian orang-orang yang:
Paling kokoh sikapnya
Paling lapang dadanya
Paling dalam pemikirannya
Paling luas cara pandangnya
Paling rajin amal-amalnya
Paling solid penataan organisasinya
Paling banyak manfaatnya.“
.
💚"Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai. Lagi-lagi memang seperti itu dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.”
.
💛"Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Bukannya tidak menyakitkan. Bahkan para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan. Tidak… Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari akhirnya menjadi adaptasi, dan rasa lelah itu sendiri akhirnya lelah untuk mencekik iman. Begitupula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka.“
.
💙“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Teruslah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”
.
💜“Sekali lagi… Amanah terembankan pada pundak yang semakin lelah. Bukan sebuah keluhan, ketidakterimaan.. keputusasaan! Terlebih surut ke belakang. Ini adalah awal pembuktian.. Siapa diantara kita yang beriman. Wahai diri sambutlah seruanNya… Orang-orang besar lahir karena beban perjuangan… Bukan menghindar dari peperangan.“
Demikianlah sekelumit kisah orang-orang soleh zaman ini yang telah Allah panggil lebih dulu..
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah mereka dan menjadikannya teladan.
Ya Allah, berilah kami kekuatan untuk mengamalkan amaliah mereka...sehingga kami layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dgn mereka di taman Firdaus-Mu..

Kamis, 15 Desember 2016

Ikhlas Kunci Kemenangan


  • “Katakanlah sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". (Q.S Al-An’am: 162-163)
  • Orang yang ikhlas adalah orang yang terlepas dari syirik dan riya’ dalam beribadah.
  • Ikhlas berbeda dengan ridho atau rela. Ikhlas adalah segala sesuatu yang ditujukan hanya untuk Allah SWT, sedangkan ridho atau rela adalah kelapangan hati menerima sesuatu. Adakalanya seseorang melakukan sesuatu dengan berat hati, tapi mendapat keikhlasan karena perbuatannya dilakukan karena Allah. Sebaliknya, adakalanya seseorang merasa lapang hati setelah melakukan sesuatu, tetapi amalnya ditolak karena bertujuan mengharap pujian manusia, kesenangan duniawi, jabatan, ketenaran, dll.
  • Ikhlas secara bahasa artinya murni, bersih, dan jernih.
  • Ikhlas secara istilah adalah meninggalkan suatu hal dengan tujuan mencari ridho Allah SWT dan pahala dari-Nya serta berlepas diri dari sesuatu selain Allah SWT (DR. Ali Abdul Halim Mahmud). Di sisi lain, memaksudkan amal dengan fokus tujuannya adalah ketaatan kepada Allah SWT (Imam Abu Qasim Al-Qusyairi)
  • Tabiat para pejuang, juga para Nabi dan Rosul yang selalu menjaga keikhlasannya adalah banyak mengingat Allah agar memperoleh kemenangan seperti firman Allah SWT dalam sebuah ayat, ““Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Ahzab 41)
  • Ikhlas memiliki tingkatan-tingkatan. Setiap orang memiliki derajat keikhlasan yang berbeda-beda. Untuk mencapai maqam ikhlas yang paling tinggi, seseorang harus melalui tingkatan ikhlas yang paling rendah terlebih dahulu. Akan tetapi, tinggi rendahnya derajat keikhlasan, hanya Allah yang mengetahui secara pasti.
  • Perkara yang merusak keikhlasan adalah mengharap pujian manusia atau keuntungan duniawi ketika beramal.
  • Mempublikasikan amal kebaikan dalam rangka syiar agama bukanlah perbuatan riya’.
  • Kemenangan atau kesuksesan dunia adalah bentuk ujian dari Allah SWT karena kemenangan sesungguhnya adalah ridho Allah SWT.
  • Dua bentuk kemenangan dalam Q.S Ash-Shaff: 12-13:
    1. Fauzun ‘azhim, yaitu ampunan Allah SWT dan surga beserta tempat tinggal yang baik di dalamnya.
    2. Karunia yang kita sukai, yaitu pertolongan Allah SWT dan kemenangan yang dekat.

  • Syaratnya (Q.S Ash-Shaff: 11):
    1. Beriman kepada Allah SWT dan Rosul-Nya.
    2. Berjihad di jalan Allah SWT dengan harta dan jiwa.

  • Keikhlasan harus hadir di saat senang ataupun susah (Q.S Al-Fajr: 15-16):
Nikmat dan kesempitan bukanlah indikasi keridhoan Allah SWT. Akan tetapi, syukur seseorang saat mendapat nikmat dan kesabarannya saat menghadapi kesusahan itulah bentuk keikhlasan yang akan mendatangkan ridho Allah SWT.
  • Tanda kemenangan yang berkah adalah jika semakin banyak orang yang mendapatkan hidayah dan kembali bertaubat kepada Allah SWT. (Q.S An-Nasr: 1-3)
  • Ikhlas menimbulkan kelezatan ibadah dan kelezatan iman sehingga seseorang yang ikhlas akan terus menjaga konsistensi ibadahnya dan ingin terus mengulanginya lagi dan lagi.
  • Orang yang ikhlas optimal mengupayakan sebab-sebab kemenangan, tapi tidak bergantung kepada sebab-sebab itu. Sebaliknya, hatinya selalu bergantung kepada Allah SWT.

Konsep Beramal:


Janganlah meninggalkan amalan karena takut riya’. Tapi beramallah dan terus melawan riya’ dengan keikhlasan.